Kami
menangis
Tanpa
air
Tubuh
kami mengering
Tak
bisa berteriak
Sadarlah
sobat
Kami
butuh alami
Tanpa
ada polusi
Mungkin ketika sekeliling kita penuh akan polusi, tumbuhan yang semakin hari
berkurang akan menangis. Mereka akan kehilangan nyawa yang tak akan kembali
lagi. Semakin tua umur bumi, sepertinya bukan tambah membuat makhluk di
dalamnya berumur panjang. Tetapi sebaliknya, semua makhluk akan meninggalkan
persinggahan mereka dengan penuh luka. Bumi semakin panas. Semua ego manusia
meninggi. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tak terbendungkan. Membuat
polusi menari ria di atas bumi dengan membawa kesedihan manusia lainnya. Energi
listrik terbuang percuma. Rasanya sulit sekali untuk mengetuk hati mereka
mengawali rasa bersalah dan mulai menghemat segala sesuatu yang telah mereka
buang sia-sia hanya untuk melihat anak cucu kita nanti tersenyum sehat.
Banyak gerakan untuk menyerukan kembali ke alam. Tapi apa artinya gerakan tanpa aksi yang sesungguhnya Sobat?? Tapi saya yakin beberapa dari Sobat Bumi mungkin
telah ikut berpartisipasi. Tapi berapa besar umat manusia yang masih belum
sadar akan pentingnya tindakan kecil untuk sekedar membantu kelangsungan hidup
di masa yang akan datang? Banyak. Mungkin jika di bumi ini semua energy telah terkuras
habis oleh tingkahnya, mereka akan sadar betapa berharganya menghemat energi
walaupun hanya sebesar 0,1%.
Tindakan-tindakan tepat yang berguna untuk mengurangi dampak buruk yang akan
terjadi pada lingkungan kita sangat penting. Jika satu orang tergerak untuk
memperbaiki hidupnya, maka dengan sendirinya manusia lain tergerakkan hatinya
untuk mengikutinya. Saya kira banner atapun baliho di jalanan cukup banyak yang memberikan seruan untuk mulai menghemat energi yang tersisa ini
dengan sebaik-baiknya. Maka begitu sayangnya jika kita hanya membaca tapi tidak memahami.
Memang dari pihak pemerintah pun telah menggalakkan gerakan penghematan energi pada
beberapa bulan yang lalu. Namun hasil yang diperoleh tidak ada bedanya dengan
beberapa tahun sebelumnya. Semua umat manusia masih tetap bertindak boros dalam
menggunakan energi tersebut. Kesadaran dalam menghemat energi dalam suatu
negara itu harus dimulai dari atas ke bawah. Jika para pejabat tinggi mulai
menghemat energi, maka komunitas yang ada di bawahnya pun akan berupaya
melakukan hal yang sama. Tapi saya sadar diri, saya sebagai manusia yang
mempunyai akal sebaiknya harus bertindak lebih cepat. Selain itu, mahasiswa
dikenal juga sebagai agen perubahan. Saya pun tidak tanggung-tanggung untuk
melakukan perubahan.
Setiap hari di Surabaya
sangat panas. Tapi saya berusaha untuk tidak menyalakan kipas angin. Jika
memang cuaca sangat panas sekali, dengan terpaksa kipas angin saya nyalakan
tapi tetap dengan volume rendah. Di tempat kost, saya hampir tidak pernah
menyalakan televisi. Karena saya tahu, itu akan membuat kita bertambah malas
dan boros listrik. Sobat Bumi lebih memilih bermain game atau menulis dan membaca?? Saya lebih
memilih menulis. Meski saya sangat ingin
bermain game, tapi saya lebih memilih untuk menghemat batrei laptop dan ponsel
genggam saya. Karena saya tahu, itu bukan sifat dari seorang penyelamat bumi. Ketika siang hari, lampu selalu dinyalakan oleh teman sekamar saya. Tapi saya tidak
henti-hentinya untuk mengingatkan teman-teman untuk mematikan lampu pada
siang hari. Karena kita masih bisa menggunakan cahaya alami dengan membuka
pintu dan jendela lebar-lebar agar cahaya bisa masuk dengan maksimal. Tidak lupa dengan membuang sampah. Setiap pagi sebelum mandi untuk berangkat kuliah, saya selalu membersihkan sampah-sampah yang berserakan di depan kamar. Jika tidak, di musim hujan seperti ini sampah-sampah itu bisa menyumbat saluran air dan datanglah bencana-bencana yang tidak diinginkan. Lingkungan kita pun kotor, tidak sehat dan akan mencemari sungai-sungai di sisi kota. Jika kita pikirkan baik-baik, dari satu sampah kecil akan menimbulkan bencana besar bagi lingkungan. Maka beratkah sebuah tindakan sepele untuk kelangsungan hidup kita? Mungkin dari kebanyakan orang masih belum tahu akan interpretasi dari hemat energi.
Mulanya saya dianggap
terlalu "sok" berperilaku baik. Tapi saya hiraukan pembicaraan mereka tentang saya. Tetap pada pendirian. Dan tidak lama pun mereka menyadari
pentingnya menjaga lingkungan. Mereka mulai hidup dengan pemakaian energi
sehemat mungkin. Dan saat ini mulai mendapatkan hasilnya. Tidak bergantung
dengan lenanya barang elektronik dan yang pasti kita dapat hidup sehat dan bumi
pun juga ikut sehat. :)
Mungkin yang saya lakukan sangat wajar di mata masyarakat. Tapi apa dampaknya jika kita melakukan rutinitas tersebut setiap hari? Banyak sekali. Lebih berharga daripada hanya besar mulutnya saja namun tidak ada aksi nyata. Dan yang perlu diingat
oleh Sobat Bumi, segala sesuatu itu pasti dimulai dari yang terkecil dahulu.
Karena dari kecil tersebut, maka kita akan memperoleh hasil yang besar untuk
keselamatan lingkungan kita.
Salam Hijau Sobat!! :)
setujuu! mari selamatkan bumi kita!!
BalasHapus