Jumat, 30 November 2012

Salam Hijau Sobat!! :)



Kami menangis
Tanpa air
Tubuh kami mengering
Tak bisa berteriak
Sadarlah sobat
Kami butuh alami
Tanpa ada polusi

            Mungkin ketika sekeliling kita penuh akan polusi, tumbuhan yang semakin hari berkurang akan menangis. Mereka akan kehilangan nyawa yang tak akan kembali lagi. Semakin tua umur bumi, sepertinya bukan tambah membuat makhluk di dalamnya berumur panjang. Tetapi sebaliknya, semua makhluk akan meninggalkan persinggahan mereka dengan penuh luka. Bumi semakin panas. Semua ego manusia meninggi. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tak terbendungkan. Membuat polusi menari ria di atas bumi dengan membawa kesedihan manusia lainnya. Energi listrik terbuang percuma. Rasanya sulit sekali untuk mengetuk hati mereka mengawali rasa bersalah dan mulai menghemat segala sesuatu yang telah mereka buang sia-sia hanya untuk melihat anak cucu kita nanti tersenyum sehat.


            Banyak gerakan untuk menyerukan kembali ke alam. Tapi apa artinya gerakan tanpa aksi yang sesungguhnya Sobat?? Tapi saya yakin beberapa dari Sobat Bumi mungkin telah ikut berpartisipasi. Tapi berapa besar umat manusia yang masih belum sadar akan pentingnya tindakan kecil untuk sekedar membantu kelangsungan hidup di masa yang akan datang? Banyak. Mungkin jika di bumi ini semua energy telah terkuras habis oleh tingkahnya, mereka akan sadar betapa berharganya menghemat energi walaupun hanya sebesar 0,1%.

            Tindakan-tindakan tepat yang berguna untuk mengurangi dampak buruk yang akan terjadi pada lingkungan kita sangat penting. Jika satu orang tergerak untuk memperbaiki hidupnya, maka dengan sendirinya manusia lain tergerakkan hatinya untuk mengikutinya. Saya kira banner atapun baliho di jalanan cukup banyak yang memberikan seruan untuk mulai menghemat energi yang tersisa ini dengan sebaik-baiknya. Maka begitu sayangnya jika kita hanya membaca tapi tidak memahami.

            Memang dari pihak pemerintah pun telah menggalakkan gerakan penghematan energi pada beberapa bulan yang lalu. Namun hasil yang diperoleh tidak ada bedanya dengan beberapa tahun sebelumnya. Semua umat manusia masih tetap bertindak boros dalam menggunakan energi tersebut. Kesadaran dalam menghemat energi dalam suatu negara itu harus dimulai dari atas ke bawah. Jika para pejabat tinggi mulai menghemat energi, maka komunitas yang ada di bawahnya pun akan berupaya melakukan hal yang sama. Tapi saya sadar diri, saya sebagai manusia yang mempunyai akal sebaiknya harus bertindak lebih cepat. Selain itu, mahasiswa dikenal juga sebagai agen perubahan. Saya pun tidak tanggung-tanggung untuk melakukan perubahan. 

Setiap hari di Surabaya sangat panas. Tapi saya berusaha untuk tidak menyalakan kipas angin. Jika memang cuaca sangat panas sekali, dengan terpaksa kipas angin saya nyalakan tapi tetap dengan volume rendah. Di tempat kost, saya hampir tidak pernah menyalakan televisi. Karena saya tahu, itu akan membuat kita bertambah malas dan boros listrik. Sobat Bumi lebih memilih bermain game atau menulis dan membaca?? Saya lebih memilih menulis. Meski saya sangat ingin bermain game, tapi saya lebih memilih untuk menghemat batrei laptop dan ponsel genggam saya. Karena saya tahu, itu bukan sifat dari seorang penyelamat bumi. Ketika siang hari, lampu selalu dinyalakan oleh teman sekamar saya. Tapi saya tidak henti-hentinya untuk mengingatkan teman-teman untuk mematikan lampu pada siang hari. Karena kita masih bisa menggunakan cahaya alami dengan membuka pintu dan jendela lebar-lebar agar cahaya bisa masuk dengan maksimal. Tidak lupa dengan membuang sampah. Setiap pagi sebelum mandi untuk berangkat kuliah, saya selalu membersihkan sampah-sampah yang berserakan di depan kamar. Jika tidak, di musim hujan seperti ini sampah-sampah itu bisa menyumbat saluran air dan datanglah bencana-bencana yang tidak diinginkan. Lingkungan kita pun kotor, tidak sehat dan akan mencemari sungai-sungai di sisi kota. Jika kita pikirkan baik-baik, dari satu sampah kecil akan menimbulkan bencana besar bagi lingkungan. Maka beratkah sebuah tindakan sepele untuk kelangsungan hidup kita? Mungkin dari kebanyakan orang masih belum tahu akan interpretasi dari hemat energi. 

Mulanya saya dianggap terlalu "sok" berperilaku baik. Tapi saya hiraukan pembicaraan mereka tentang saya. Tetap pada pendirian. Dan tidak lama pun mereka menyadari pentingnya menjaga lingkungan. Mereka mulai hidup dengan pemakaian energi sehemat mungkin. Dan saat ini mulai mendapatkan hasilnya. Tidak bergantung dengan lenanya barang elektronik dan yang pasti kita dapat hidup sehat dan bumi pun juga ikut sehat. :)



Mungkin yang saya lakukan sangat wajar di mata masyarakat. Tapi apa dampaknya jika kita melakukan rutinitas tersebut setiap hari? Banyak sekali. Lebih berharga daripada hanya besar mulutnya saja namun tidak ada aksi nyata. Dan yang perlu diingat oleh Sobat Bumi, segala sesuatu itu pasti dimulai dari yang terkecil dahulu. Karena dari kecil tersebut, maka kita akan memperoleh hasil yang besar untuk keselamatan lingkungan kita.

Salam Hijau Sobat!! :)

1 komentar: