Jumat, 18 Juni 2010

Hubungan antara KIR dengan adanya Student Leadership

Pengertian Tentang Karya Ilmiah Remaja (KIR)

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah sekumpulan remaja yang melakukan serangkaian kegiatan sehingga menghasilkan suatu hasil yang disebut karya ilmiah. Jumlah anggota setiap kelompok umumnya terdiri dari maksimal tiga remaja, namun ada beberapa Perguruan Tinggi atau lembaga pelaksana lomba karya ilmiah maupun karya tulis ilmiah yang membatasi kurang dari tiga.
Karya ilmiah itu sendiri mempunyai arti sebagai suatu karya yang dihasilkan melalui cara berpikir dengan menurut kaidah penalaran yang logis, sistematis, rasional dan ada koherensi antar bagian-bagiannya.
Sebagai suatu kegiatan ekstrakurikuler di tingkatan SMP/MTs, SMA, SMK, Madrasah Aliyah bahkan Pondok Pesantren, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) ini merupakan suatu organisasi yang sifatnya terbuka bagi para remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini maupun masa mendatang.
Di beberapa daerah kegiatan kelompok ilmiah remaja di sekolah ada yang sudah dimasukkan ke dalam intrakurikuler. Misalnya mengisi matapelajaran muatan lokal (mulok). Hal positif dari kondisi ini adalah pertemuan antara Pembina dengan siswa lebih rutin dan lebh terprogram karena ada kurikulum yang memandu, termasuk perangkat mengajar dan instrument penilaian.

Sejarah Terbentuknya KIR di Indonesia

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) atau Youth Science Club (YSC) awalnya dibentuk untuk remaja yang berusia sekitar 12-18 tahun oleh UNESCO pada tahun 1963, tetapi pada tahun 1970 batasan umur tersebut dirubah menjadi 12-21 tahun. Youth Science Club (YSC) di Indonesia dikenal dengan nama Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang terbentuk atas inisiatif remaja Indonesia sendiri. Diawali pada tahun 1969, Koran Harian Berita Yudha membentuk Remaja Yudha Club (RYC). Selanjutnya setelah difasilitasi oleh LIPI dan mengalami berbagai perkembangan, Remaja Yudha Club berubah menjadi Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

                                                                                                              http://blog.its.ac.id/masukajadhe

Tujuan dengan adanya KIR 
 
Tujuan yang harus dicapai oleh anggota KIR secara individual adalah pengembangan sikap ilmiah, kejujuran dalam memecahkan gejala alam yang ditemui dengan kepekaan yang tinggi dengan metode yang sistematis, objektif, rasional dan berprosedur sehingga akan didapatkan kompetensi untuk mengembangkan diri dalam kehidupan.
Manfaat dengan adanya KIR
  
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang dikembangkan di sekolah mempunyai banyak manfaat bagi siswa, guru pembimbing maupun bagi sekolah, antara lain sebagai berikut. Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) bagi siswa adalah :
  1. Membangkitkan rasa ingin tahu terhadap fenomen alam yang terjadi di sekitar dimana ia tinggal. Meningkatkan daya nalar, daya kreasi dan daya kreatif sehingga selalu ingin mencari sesuatu yang inovatif;
  2. Menambah wawasan dan ketrampilan terhadap iptek;
  3. Meningkatkan minat baca terhadap teori-teori ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dijadikan sebagai kajian pustaka;
  4. Memperluas wawasan komunikasi melalui pengalaman diskusi, debat dan presentasi ilmiah;
  5. Sebagai wahana untuk menempa kematangan sikap dan kepribadian;
  6. Mengenal sifat-sifat ilmiah, jujur, optimis, terbuka, pemberani, toleransi, kreatif, dan kritis,
  7. Membiasakan untuk membuat karya tulis ilmiah sehingga mempermudah menyusun skripsi jika sudah diperkuliahan.
 Telah diketahui dari rangkaian penjelasan tentang Karya Ilmiah Remaja atau yang sering disebut dengan KIR itu mempunyai hubungan yang erat sekali dengan adanya program Student Leadership atau pengembangan kepemimpinan siswa. Karena dengan adanya Student Leadership, siswa akan diajarkan tentang betapa pentingnya kepercayaan diri seseorang dalam melakukan di bidang apapun. Terutama dalam organisasi yang melibatkan dengan keunggulan dalam menjelaskan tentang sesuatu hal dan memiliki pengetahuan yang luas seperti karya ilmiah remaja (KIR).

Kamis, 17 Juni 2010

Hubungan antara Student Leadership dengan OSIS

Organisasi Siswa Intra Sekolah yang sering disebut OSIS ini adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia, yang dimulai dari Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Akhir. OSIS sendiri berasal dari empat kata yang masing-masing mempunyai pengertian :
  1. Organisasi secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan dalam satuan / kelompok kerjasama usaha para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mencapai mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
  2. Siswa adalah peserta didik kepada satuan pendidikan jenjang dasar dan pendidikan menengah.
  3. Intra adalah berarti terletak di dalam dan diantara sekolah sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang berada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
  4. Sekolah adalah satuan tempat pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya OSIS ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
Tujuan nasional Indonesia seperti yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945, adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehudupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan dalam pembukaan UUD 1945, maka diperlukan sekolah sebagai tingkat pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sanga penting dan strategis bagi upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut. Baik melalui proses belajar maupun kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis, yaitu:
  1. Sumber daya
  2. Efisiensi
  3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
  4. Pembaharuan
  5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan
Peranan dengan adanya OSIS :
  1. Sebagai wadah organisasi siswa intra sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain.
  2. Sebagai penggerak atau motivator.
  3. Sebagai penyalur aspirasi atau pendapat para siswa-siswi kepada pihak sekolah.
Nah, perlu diketahui dari rangkaian penjelasan tentang  OSIS, bahwa antara Student Leadership mempunyai hubungan yang erat. Yaitu dapat dilihat bahwa setiap pengurus dari OSIS itu memiliki jiwa yang percaya diri, mudah bersosialisasi, bertanggung jawab dan disiplin.

About Student Leadership


Apakah Student Leadership itu?
Student Leadership adalah proses yang melibatkan siswa dengan cara-cara yang bermakna baik dalam dan luar kelas. Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bakat mereka, keterampilan, dan kepentingan-kepentingan sambil terus mengembangkan keterampilan baru. Juga tentang memberi kepemilikan siswa lebih dari program-program mereka menghadiri.

Mengapa penting program itu untuk mengembangkan kepemimpinan siswa?
Pertama dan paling utama, input siswa dapat meningkatkan dan memperkuat program dengan cara yang guru atau kepala sekolah tidak bisa lakukan sendiri. Siswa membawa energi baru dan ide-ide ke program. Kedua, kepemimpinan siswa memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat dan belajar keterampilan dalam segala upaya untuk membuat siswa menjadi lebih trampil. Akhirnya, kepemimpinan siswa memperdalam komitmen setiap pelajar untuk keaksaraan dewasa dan meningkatkan kemungkinan bahwa siswa akan terus belajar.

Apa peran atau tujuan dari Student Leadership?
  • membantu siswa mencapai potensi terbesar mereka dengan mendorong keterlibatan sekolah dan menawarkan program-program dan bimbingan bertujuan untuk mengembangkan pemimpin yang bertanggung jawab yang bekerja secara efektif dengan orang lain untuk membuat dampak positif di sekolah dan masyarakat yang lebih besar.
  • Dapat membantu siswa menjadi seseorang yang lebih bertanggung jawab, sehingga dia dapat dijadikan sebagai contoh di lingkungan sekolah oleh siswa-siswa yang lain.

Selasa, 15 Juni 2010

Description of Student Leadership

Definisi dari Student Leadership sendiri yaitu berasal dari kata-kata "Student" dan "Leader". Student yang berarti siswa, mahasiswa atau pelajar. Sedangkan Leader yaitu pemimpin, pengendali atau pembimbing. Jadi, Student Leadership dapat diartikan sebagai kepemimpinan siswa.
Menurut pandangan para ahli tentang kepemimpinan yaitu:
-Jim Collin
Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan, terendah adalah pemimipin yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim, lalu pemimpin yang memiliki visi, tingkat yang paling tinggi adalah pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan ego pribadi, tetapi untuk kebaikan organisasi dan bawahannya
-Kartini Kartono
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disuatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
-I. Redl dalam “Group Emotion and Leadership”.
Pemimpin adalah seorang yang menjadi titik pusat yang mengintegrasikan kelompok..
-Traits theory
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial. Karakter yang harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon mencakup kemampuan istimewa dalam:
- Kemampuan Intelektual
- Kematangan Pribadi
- Pendidikan
- Statuts Sosial Ekonomi
- Human Relation
- Motivasi Intrinsik
- Dorongan untuk maju

http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/definisi-pemimpin.html

Pemimpin yang sesungguhnya adalah seorang pekerja tim. Jadi, keterampilan membangun tim adalah keterampilan yang sangat strategis untuk mensukseskan kepemimpinan yang sedang diperjuangkan tersebut. Pemimpin harus bersikap bijak dan profesional dalam merakit sebuah tim yang tangguh dan dinamis. Pemimpin harus menciptakan sebuah tim yang kreatif dan strategis untuk membangun kinerja organisasi yang hebat. Pemimpin harus membangun tim yang mampu meningkatkan rasa percaya diri organisasi untuk berprestasi secara maksimal. Ingat! Pemimpin besar meraih hasil-hasil yang luar biasa melalui timnya yang kuat, dan yang bertanggung jawab secara total pada fungsi dan peran kerja masing-masing.

Jadi apabila seorang guru atau kepala sekolah menerapkan student leadership kepada para siswanya itu sungguh ide yang cemerlang sekali. Apalagi jika itu diterapkan pada siswa sekolah menengah atas. Dengan adanya student leadership, siswa akan dapat membantu kepada siswa-siswa yang masih belum mempunyai sifat percaya diri dengan cara memotivasinya dan juga siswa akan menjadi lebih percaya diri untuk melakukan suatu hal yang positif dan mempunya rasa tanggung jawab yang tinggi. Dengan begitu, pada saat siswa sudah masuk ke jenjang perguruan tinggi, mereka sudah tidak lagi memiliki rasa canggung untuk berbicara di muka umum. Pengembangan kepemimpinan siswa bukan hanya dapat dierapkan di dalam sekolah, melainkan di luar sekolah mereka juga sangat dibutuhkan dalam organisasi pemuda yang ada di masyarakat.