Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah sekumpulan remaja yang melakukan serangkaian kegiatan sehingga menghasilkan suatu hasil yang disebut karya ilmiah. Jumlah anggota setiap kelompok umumnya terdiri dari maksimal tiga remaja, namun ada beberapa Perguruan Tinggi atau lembaga pelaksana lomba karya ilmiah maupun karya tulis ilmiah yang membatasi kurang dari tiga.
Karya ilmiah itu sendiri mempunyai arti sebagai suatu karya yang dihasilkan melalui cara berpikir dengan menurut kaidah penalaran yang logis, sistematis, rasional dan ada koherensi antar bagian-bagiannya.
Sebagai suatu kegiatan ekstrakurikuler di tingkatan SMP/MTs, SMA, SMK, Madrasah Aliyah bahkan Pondok Pesantren, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) ini merupakan suatu organisasi yang sifatnya terbuka bagi para remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini maupun masa mendatang.
Di beberapa daerah kegiatan kelompok ilmiah remaja di sekolah ada yang sudah dimasukkan ke dalam intrakurikuler. Misalnya mengisi matapelajaran muatan lokal (mulok). Hal positif dari kondisi ini adalah pertemuan antara Pembina dengan siswa lebih rutin dan lebh terprogram karena ada kurikulum yang memandu, termasuk perangkat mengajar dan instrument penilaian.
Sejarah Terbentuknya KIR di Indonesia
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) atau Youth Science Club (YSC) awalnya dibentuk untuk remaja yang berusia sekitar 12-18 tahun oleh UNESCO pada tahun 1963, tetapi pada tahun 1970 batasan umur tersebut dirubah menjadi 12-21 tahun. Youth Science Club (YSC) di Indonesia dikenal dengan nama Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang terbentuk atas inisiatif remaja Indonesia sendiri. Diawali pada tahun 1969, Koran Harian Berita Yudha membentuk Remaja Yudha Club (RYC). Selanjutnya setelah difasilitasi oleh LIPI dan mengalami berbagai perkembangan, Remaja Yudha Club berubah menjadi Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
http://blog.its.ac.id/masukajadhe
Tujuan dengan adanya KIR
Tujuan
yang harus dicapai oleh anggota KIR secara individual adalah
pengembangan sikap ilmiah, kejujuran dalam memecahkan gejala alam yang
ditemui dengan kepekaan yang tinggi dengan metode yang sistematis,
objektif, rasional dan berprosedur sehingga akan didapatkan kompetensi
untuk mengembangkan diri dalam kehidupan.
Manfaat dengan adanya KIR
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang dikembangkan di sekolah mempunyai
banyak manfaat bagi siswa, guru pembimbing maupun bagi sekolah, antara
lain sebagai berikut. Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) bagi siswa adalah :
- Membangkitkan rasa ingin tahu terhadap fenomen alam yang terjadi di sekitar dimana ia tinggal. Meningkatkan daya nalar, daya kreasi dan daya kreatif sehingga selalu ingin mencari sesuatu yang inovatif;
- Menambah wawasan dan ketrampilan terhadap iptek;
- Meningkatkan minat baca terhadap teori-teori ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dijadikan sebagai kajian pustaka;
- Memperluas wawasan komunikasi melalui pengalaman diskusi, debat dan presentasi ilmiah;
- Sebagai wahana untuk menempa kematangan sikap dan kepribadian;
- Mengenal sifat-sifat ilmiah, jujur, optimis, terbuka, pemberani, toleransi, kreatif, dan kritis,
- Membiasakan untuk membuat karya tulis ilmiah sehingga mempermudah menyusun skripsi jika sudah diperkuliahan.